Kamis, 21 Juli 2011

Pendahuluan


Bismillahirrahmaanirrahiim
Sesungguhnya segala puji hanyalah milik Allah, kami memuji, meminta pertolongan, dan memohon ampunan kepada-Nya. Kami berlindung kepada Allah dari kejelekan diri dan keburukan amal-amal kami. Barangsiapa diberi hidayah oleh Allah Ta'ala, maka tidak ada yang dapat menyesatkan nya, dan barang siapa disesatkan oleh-Nya, niscaya tidak ada yang mampu memberinya petunjuk.

Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah, tidak ada sekutu baginya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Semoga (Allah) mencurahkan shalawat atasnya, seluruh keluarganya, para sahabat, dan seluruh pengikutnya yang istiqamah hingga akhir zaman. Amma ba'du.

Sesungguhnya mayoritas kaum muslimin sekarang mulai meremehkan shalat. Bahkan sebagian dari mereka berani meninggalkannya secara sengaja. Melihat hal ini, terutama karena persoalan ini adalah perkara besar yang menjadi ujian bagi manusia sekarang, dan telah menjadi perselisihan para ulama dan pemimpin umat baik dahulu maupun sekarang.

Maka saya (penulis: pent) terpanggil untuk menulis sedikit dari apa yang saya ketahui (tentang masalah ini). Secara umum tulisan ini lalu saya ringkas menjadi dua bagian.

Bagian pertama: Hukum orang meninggalkan shalat
Bagian kedua: Dampak kemurtadan akibat meninggalkan shalat

Dan kami berdoa kepada Allah semoga kita semua selalu mendapatkan hidayah dalam menapaki sebuah kebenaran hakiki.


WILS LOVER 21072011- 14.38 WIB


BONUS






Hukum
Meninggalkan
Shalat







Syeikh Muhammad Shalih al-Utsaimin

Penerjemah: 
Masykur Abu Jaulah

Rabu, 20 Juli 2011

Apakah Anda Tidak Mendambakan Syafaat Dari Rasulullah?


Siapakah orangnya yang tidak membutuhkan syafaat dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pada hari yang sangat berbahaya, yaitu hari kiamat kelak?

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah bersabda,

"Barangsiapa yang ketika mendengar suara adzan mengucapkan,"Ya Allah, Tuhan dari panggilan yang sangat sempurna dan shalat yang dikerjakan ini. Tuhan yang telah mengutus Nabi Muhammad sebagai perantara dan keutamaan, kemudian memberikan posisi yang begitu mulia, sebagaimana yang telah Engkau janjikan," maka  ia akan mendapatka syafaatku pada hari kiamat."

Jika memang demikian, mengapa Anda menjauhkan diri Anda dari semua itu dengan meninggalkan shalat? Ataukah Anda akan protes dan mengatakan, "Aku akan mengucapkannya, tetapi aku tidak akan mengerjakan shalat." Jika Anda benar-benar melakukan hal itu, maka yang Anda lakukan tidak akan diterima. Bagaimana Anda berhak mendapatkan apa yang didapatkan oleh orang-orang yang mengerjakan shalat, sementara Anda mendengar panggilan-Nya, teteapi Anda tidak memenuhinya atau melaksanakannya.

Sesungguhnya, kalimat tersebut adalah kalimat yang seharusnya diucapkan di dalam hati terlebih dahulu sebelum diucapkan di bibir. Adapun orang-orang yang hanya mengucapkan kalimat tersebut di bibir saja, maka hal itu tidak akan berarti apa-apa.


WILS LOVER 21072011- 13.48 WIB


NASIHAT 50

Apakah Anda Ingin Dikuasai Setan?


Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah bersabda,

"Sebuah desa atau pedalaman yang tidak pernah digunakan untuk mengerjakan shalat selama tiga hari berturut-turut maka penduduk desa tersebut akan dikuasai oleh setan. Hendaknya kalian selalu mengerjakan shalat dengan berjamaah. Sesungguhnya serigala hanya memangsa kambing yang terpisah dari kelompoknya." [ HR. Abu Dawud dengan sanad hasan]

Sesungguhnya setan akan senantiasa mengincar kekurangan yang ada pada diri kita. Begitu mendapatkan kekurangan pada agama seorang atau kelemahan dalam ibadahnya, maka ia akan memanfaatkan hal itu, akan menguasainya, dan memerintahkan melakukan hal-hal yang bisa membinasakannya. orang yang terbiasa meninggalkan shalat bisa saja mentaati setan untuk melakukan hal-hal yang sangat berbahaya. Jika ia tidak segera kembali kepada kebenaran dengan cara meninggalkan setan dan bersujud kepada Tuhan maka ia akan terbiasa dengan maksiat dan setan akan menggiringnya ke neraka Sa'ir. Itulah yang disebutkan oleh Iblis dengan terus terang, sebagaimana dikisahkan dalam al-Qur'an yang tidak pernah mengandung kesalahan. Allah Subhanahu wa Ta'ala telah berfirman,

"Dan (ingatlah) tatkala Kami berfirman kepada malaikat, "Sujudlah kamu semua kepada Adam," lalu mereka semua bersujud kecuali iblis. Dia berkata, "Apakah aku akan bersujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah?" Dia (iblis) berkata, "Terangkanlah kepadaku, inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebahagian kecil." Tuhan berfirman, "Pergilah, barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, maka sesungguhnya neraka Jahanam adalah balasanmu semua, sebagai suatu pembalasan yang cukup. Dan hasutlah siapa yang kamu sanggupi diantara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan kepada mereka melainkan tipuan belaka." [QS. al-Israa': 61-64]

Dan, pada hari kiamat kelak setan akan cuci tangan dari orang-orang yang telah ia sesatkan. Dalam hal ini Allah Subhanahu wa Ta'ala telah berfirman,

"Dan berkatalah setan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan, "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku merayu kamu lalu kamu mematuhi seruanku. Oleh karena itu, janganlah kamu mencerca aku, akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamu pun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu." Sesungguhnya orang-orang dzalim itu mendapat siksaan yang pedih." [QS. Ibrahim: 22]


WILS LOVER 21072011- 13.28 WIB



NASIHAT 49

Jauhilah Sifat-sifat Orang Munafik


Allah Subhanahu wa Ta'ala menyebut orang-orang munafik dalam firman-Nya,

"..dan mereka tidak mengerjakan shalat, melainkan dengan malas." [QS. at-Taubah: 54]

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam juga pernah bersabda,

"Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang munafik selain shalat subuh dan shalat isya'. Seandainya saja mereka mengetahui keutamaan yang ada dalam dua shalat tersebut niscaya mereka aka mengerjakannya walau sambil merangkak." [HR. Bukhari, Ahmad dan al-Darimi]

Dari firman Allah Subhanahu wa Ta'ala dan sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam di atas kita dapat mengetahui bahwa orang-orang munafik bisa saja mengerjakan sebagian shalat, tetapi denagn bermalas-malasan, dengan perasaan berat, meninggalkan sebagian besar shalat wajib, atau tidak mau mengerjakan shalat secara berjamaah. Itulah keadaan orang-orang munafik. Lalu, bagaimana halnya dengan orang yang meninggalkan shalat? Dengan apa mereka musti dijuluki?


WILS LOVER 21072011- 11.53 WIB


NASIHAT 48

Dua Rakaat di Dunia


Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam telah bersabda,

"Dua rakaat sebelum shalat subuh masih lebih baik jika dibandingkan dengan dunia dan segala sesuatu yang ada di dalamnya." [HR. Muslim]

Yang dimaksud hadits tersebut adalah shalat sunnah dua rakaat yang dikerjakan sebelum mengerjakan shalat subuh. Jika shalat sunnah saja keutamaannya sedemikian besarnya, lalu bagaimana dengan shalat fardhu. Lalu, bagaimana dengan lima shalat fardhu?

Sesungguhnya orang yang tidak pernah mengerjakan shalat telah kehilangan banyak hal.


WILS LOVER 21072011- 11.37 WIB


NASIHAT 40

Jika Anda Mengetahui Bahwa Dia Adalah Dzat Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, Ingatlah Bahwa Dia Adalah Dzat Yang Adzab-Nya Sangat Pedih 


Orang yang tidak pernah mengerjakan shalat barangkali saja merasa yakin bahwa ia akan selamat dari siksaan Allah karena Dia adalah Dzat yang Maha Pengampun lagi Maha Pengasih. Dia lupa --atau barangkali pura-pura lupa-- bahwa selain Maha Pengampun dan Maha pengasih, Dia juga Dzat yang adzab-Nya sangat pedih. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

"Sesungguhnya Tuhan kamu benar-benar mempunyai ampunan dan hukuman yang pedih." [QS. Fushshilat: 43]

Juga ada sebuah syair yang berbunyi,

Benar jika Anda mengatakan bahwa Tuhan akan mengampuni dosa hamba-Nya
Tapi ada yang musti Anda ingat untuk selamanya
Bahwa Dia hanya akan mengampuni atas kehendak-Nya^
Karena...
Selain Dzat yang akan mengampuni hamba-hamba-Nya
Dia juga Dzat yang memberikan rezeki kepada mereka
Jadi mengapa Anda tidak mempercayai kedua-duanya?
Anda hanya ingin mendapatkan seluruh dunia
Tetapi Anda selalu mengabaikan tugas yang diberikan-Nya
Jika Anda selalu ingin mendapatkan ampunan tanpa bertaubat kepada-Nya
Mengapa Anda tidak pernah mengharapkan harta tanpa adanya usaha?
Padahal rezeki tersebut sudah pasti akan dibagikan kepada seluruh hamba
Sementara Dia tidak pernah menjanjikan surga untuk seluruh umat manusia


^ Maksudnya adalah, jika Dia menghendaki maka Dia akan mengampuninya, tetapi jika tidak menghendaki maka Dia tidak akan mengampuninya. Hal itu sesuai dengan firman-Nya, "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya." [QS. al-Nisaa: 48] 



WILS LOVER 20072011- 11.45 WIB


NASIHAT 47

Apakah Anda Tidak Ingin Mendapatkan Rahmat Allah?


Imam al-Bukhari telah meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alihi wa Sallam pernah bersabda,

"Jika seorang imam mengucapkan 'ghairil maghdhuubi'alaihim wa laa adh-dhaalliin' maka ucapkanlah aamiin. Sesungguhnya orang yang ucapannya berbarengan dengan ucapan malaikat maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." [Shahih Bukhari, Kitab al-Adzan, Bab Jahru al-Ma'mum bi at-Ta'miin, 782: 2/266]

Selain itu, barisan pertama dalam shalat juga akan mendapat perhatian khusus. Jadi, mengapa Anda tidak masuk ke dalamnya?

Sesungguhnya rahmat Allah akan diturunkan pada barisan pertama tersebut. Imam Ahmad telah meriwayatkan dari Abu Umamah bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah bersabda,

"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya akan memberkati barisan pertama." para sahabat kemudian bertanya, "Wahai Rasulullah..bagaimana dengan barisan kedua?" Rasulullah menjawab, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya akan memberkati barisan pertama." Para sahabat bertanya lagi, "Wahai Rasulullah..lalu bagaimana dengan barisan kedua?" Rasulullah menjawab, "Juga akan memberkati barisan kedua." [Al-fathu ar-Rabbani li Tartiibi Musnad al-Imam Ahmad, Bab Maa jaa'a fii Fadhli ash-Shaff al-Awwal, Hadits no. 1480, 5/320]

Imam al-Nasa'i telah meriwayatkan dari al-'Irbadh bin Sariyah dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bahwa kala itu beliau memberkati barisan pertama sebanyak tiga kali, kemudian memberkati barisan kedua satu kali. [Sunan an-Nasa'i, Kitab al-Imaamah, Bab Fadhlu ash-Shaff al-Awwal 'Ala ats-Tsaani: 2/92-93, dan di shahihkan oleh al-Albani, Shahih Sunan an-Nasa'i: 1/176-177]

Imam al-Ashfahani juga pernah menjelaskan bahwa yang dimaksudkan dengan shalat 'pemberkatan' Allah kepada mereka adalah penyucian terhadap mereka. Adapun shalat malaikat berarti doa dan permintaan ampunan.

Al-Sindi juga pernah mengatakan, "Yang dimaksudkan dengan pemberkatan nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam terhadap mereka sebanyak tiga kali adalah, mendoakan mereka agar mendapat rahmat Allah dan memintakan ampunan bagi mereka sebanyak tiga kali." [Haasyiyatu al-Imam al-Sanadi: 2/93]

Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dan Imam Ibnu Majah dari Aisyah bahwa ia pernah bercerita, "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah bersabda,

"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya akan memberkati barisan-barisan bagian depan." [Lihat; Sunan Abu Dawud, Bab Man Yaliya al-Imam fii ash-Shaff wa Karaahati at-Taakhkhur, Hadits no. 662, 2/372, dan Sunan Ibnu Majah, Fadhlu Maimunati ash-Shufuuf: 991, 1/180-181. Mengenai hadits ini Imam al-Mundziri menyatakan, "hadits ini diriwayatkan oleh Abu dawud dan Ibnu Majah dengan sanad hasan. At-Targhiib wa at-targhiib: 1/320. Al-hafidz Ibnu Hajar juga menganngap hasan sanad hadits tersebut. Lihat Fathul Baari, 2/213.]

Hadits-hadits tersebut telah menjelaskan tentang keutamaan barisan depan. Dari hadits tersebut kita juga dapat mengetahui bahwa barisan kedua juga tidak luput dari rahmat Allah dan keutamaan-Nya. Yang hendak kami sampaikan disini adalah, bahwa seluruh aktifitas yang berkaitan dengan shalat adalah kebaikan, barakah dan rahmat. Dan, orang yang tidak mau mengerjakan shalat tidak akan mendapatkan semua itu.


WIL LOVER 20072011- 14.48 WIB


NASIHAT 46

Apakah Anda Tidak Ingin Menjadi Tamu Allah?


Masjid adalah rumah Allah Subhanahu wa Ta'ala. Seorang muslim yang berada di dalamnya berarti sedang menjadi tamu Allah. Dia sesungguhnya sedang menjadi tamu Dzat Yang Maha Pemurah yang memiliki seluruh kekayaan yang ada di langit dan bumi. Dialah Dzat Yang Mahakaya dan senantiasa dipuja karena begitu agungnya karunia-Nya, besarnya anugerah-Nya dan banyaknya pemberian-Nya. Orang yang berakal tidak akan menjauhkan dirinya dari semua itu hanya karena kemalasan untuk ruku' beebrapa kali atau melangkahkan kakinya beberapa langkah.

Wahai saudaraku kaum muslimin, Imam al-Thabarani telah meriwayatkan dari Sulaiman Radhiayallahu 'Anhu bahwa Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah bersabda,

"Barangsiapa berwudhu di rumahnya dengan sebaik-baiknya kemudian datang ke masjid, maka berarti ia telah mengunjungi Allah. Dan, kewajiban tuan rumah adalah memuliakan tamunya. [*]


* Majma'u az-Zawaaid wa Manba'u al-Fawaaid, Kitab ash-Shalaat, Bab al-Masyu ilaa al-Masaajid, 2/31.

Hal itu sebagaimana dikatakan juga oleh al-Hafizh al-Haitsami, "Diriwayatkan oleh al-Thabarani dalam kitab al-Kabiir dan salah satu Isnadnya. Orang-orang yang meriwayatkannya juga dapat dipercaya."

Lihat: Ahammiyyatu Shalaati al-Jamaa'ah, Dr.Fadhl Ilahi.


WILS LOVER 20072011- 14.09 WIB

Selasa, 19 Juli 2011

NASIHAT 45

Bergegaslah Untuk Menyelamatkan Diri


Atha' bin Yasar pernah berkata, "Bergegaslah untuk mengambil air wudhu kemudian shalatlah. Sesungguhnya mengerjakan shalat malam dan berpuasa pada siang hari itu lebih ringan bila dibandingkan dengan meminum nanah bercampur darah atau serpihan besi. Bergegaslah untuk menyelamatkan diri Anda..." 


WILS LOVER 20072011- 13.50 WIB


NASIHAT 44

Apakah Anda Tidak Ingin Meniru Rasulullah?


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengaharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." [QS. al-Ahzaab: 21]

Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menjadikan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sebagai suri teladan bagi seluruh kaum muslimin, yang disebut Allah Subhanahu wa Ta'ala sebagai orang yang  mengharap rahmat Allah dan pahala-Nya kelak di Hari Kiamat. Apakah anda ingin menjadi orang yang tidak mau mengikuti Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, yang mana itu berarti juga tidak mengaharap rahmat Allah Subhanahu wa Ta'ala dan pahala-Nya pada Hari Kiamat?

Sesungguhnya Rasulullah kala itu senantiasa mengerjakan shalat dan memerintahkan kepada kita untuk mengikutinya. Dalam hal ini beliau telah bersabda,

"Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku melaksanakan shalat." [HR. Bukhari]

Sesungguhnya, dengan meninggalkan shalat seseorang berarti tidak mau mengikuti Rasulullah.


WILS LOVER 20072011-13.44 WIB


NASIHAT 43

Shalat Melatih Hidup Disiplin dan Teratur


Sesungguhnya, orang yang selalu mengerjakan shalat tepat pada waktunya akan terbiasa on-time, menepati janji dan disiplin dalam menjalani hidup.

Dengan begitu, seorang muslim berarti telah sukses dalam hidupnya sehingga ia akan memperoleh keuntungan di dunia dan akhirat. Shalat juga akan mengarahkannya pada jalan yang lurus, menjauhkannya dari kebiasaan teledor dan ceroboh, serta membuatnya selalu taat kepada Allah.

Apakah kaum muslimin pernah menjadi umat yang paling berjaya tanpa menepati semua itu?


WILS LOVER 20072011- 13.32 WIB


NASIHAT 42

Jangan Pernah Meninggalkan Shalat Meskipun Anda Sedang Sakit


Sesungguhnya tidak gugurnya kewajiban shalat bagi orang-orang yang sakit menyimpan hikmah yang begitu besar. Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak akan mewajibkan sesuatu bagi hamba-Nya kecuali jika hal itu akan membawa kebaikan bagi mereka. Karena gerakan-gerakan yang dilakukan orang yang sedang sakit pada saat dia mengerjakan shalat akan sangat bermanfaat bagi kesehatannya.

Meskipun sangat terbatas, gerakan yang dilakukan oleh orang yang sedang sakit ini sangat penting. Salah satu manfaatnya adalah melindungi orang yang sedang sakit dari penyakit bisul yang bisa timbul karena terlalu banyak berbaring dan kurang bergerak dalam waktu yang sangat lama.

Selain itu, shalat juga akan menambah semangat bagi orang yang sedang sakit sehingga ia lebih mampu untuk bersabar, lebih dekat dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala, serta lebih bisa pasrah, ridha, dan menahan rasa sakit.


WILS LOVER 20072011- 13.25 WIB
NASIHAT 41

Jika Kewajiban Shalat Tidak Gugur Karena Sakit, Bagaimana Anda Meninggalkan Shalat Sementara Anda Sehat-sehat Saja?


Jika meninggalkan shalat memang perkara yang boleh disepelekan atau ditolerir, niscaya orang yang sedang sakit tidak akan diperintahkan untuk mengerjakannya. Logika manakah yang membenarkan diperbolehkannya meninggalkan shalat bagi orang-orang yang sehat, sementara orang-orang yang sakit saja tetap diwajibkan untuk mengerjakannya?

Ini menunjukkan bahwa orang yang sering meninggalkan shalat cenderung menuruti hawa nafsunya, mengikuti keinginan syahwat, dan mengabaikan jalan yang lurus serta tidak sesuai dengan logika akal manusia.


WILS LOVER 20072011- 13.14 WIB


NASIHAT 39

Jagalah Shalat Karena di Dalamnya Banyak Menyimpan Manfaat Sosial


Alangkah indahnya jika seluruh anggota keluarga bisa berkumpul untuk mengerjakan shalat berjamaah dan kepala keluarga yang menjadi imamnya. Sungguh keluarga yang demikian adalah keluarga yang bahagia dan mendapat berkah. Selain itu, orang yang terbiasa mengerjakan shalat juga akan sering pergi ke masjid dan berkenalan dengan saudara-saudaranya yang juga mengerjakan shalat di masjid. Perkenalan tersebut akan terus di pupuk dengan perasaan cinta sehingga persahabatan yang terjalin menjadi semakin kuat. Ini juga sungguh merupakan salah satu bentuk interaksi sosial yang diberkahi Allah dan membuahkan hasil yang mengagumkan.

Secara fitrah, manusia akan senantiasa membutuhkan yang namanya sahabat atau teman. Dan, teman yang terbaik adalah di masjid. Karena persahabatan yang terjalin diantara penghuni masjid adalah persahabatan yang didasari keikhlasan karena Allah dan tanpa motivasi duniawi. Ia akan senantiasa memberikan nasihat; memerintahkan kepada kebaikan dan mencegah perkara mungkar. Selain itu, para penghuni masjid juga akan senantiasa saling tolong menolong dalam hal kebaikan, sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah dalam sebuah firman-Nya,

"Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan janganlah tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran." [QS. al-Maidah: 2]

Adapun orang yang tidak pernah mengerjakan shalat dan selalu jauh dari masjid, maka teman-teman jahatnya akan mengelilinginya dan memerintahkan untuk mendurhakai Allah. Mereka menjadi semangat untuk melakukan hal itu karena mereka tahu bahwa dengan meninggalkan kewajiban shalat, ia berarti telah siap untuk mendurhakai Allah dan siap melakukan dosa besar. Selain itu, dengan meninggalkan shalat tersebut, ia berarti tidak merasa terbebani atau tidak peduli lagi sejauh mana kejahatan yang telah dilakukannya serta sejauh mana ia telah menjauhi Allah. Dengan tindakannya tersebut ia berarti sudah tidak peduli lagi bahwa ia sebenarnya telah memancing kemarahan Allah dan berhak mendapatkan siksa-Nya. jika hidupnya dihiasi lagi dengan lagi dengan maksiat-maksiat yang lain, seperti: minum arak, berzina, atau memakan harta orang lain dengan sewenang-wenang, tergelincir ke dalamnya dan sulit baginya untuk melawan keinginan tersebut. Tidak diragukan lagi bahwa ia akan menyukai apa yang disukai teman-teman sepergaulannya dan melakukan apa yang mereka lakukan.

Dengan menjauhi masjid seseorang berarti telah mendekat kepada teman-teman jahatnya dan mendekati lingkungan mereka yang sangat kondusif untuk melakukan maksiat tanpa ada orang yang akan menghalang-halanginya. Orang yang sering bergaul dengan suatu kaum adalah bagian dari mereka. Oleh karena itu, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah bersabda,

"Setiap orang pasti akan mengikuti agama sahabatnya. Oleh karena itu, kalian hendaknya pandai-pandai dalam memilih sahabat." 

Allah Subhanahu wa Ta'ala juga telah berfirman,

"Dan apabila kamu melihat orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika setan menjadikan kamu lupa (maka larangan ini), janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zalim itu sesudah teringat (akan larangan itu)." [QS. al-An'aam: 68]

Adapun kaum mukminin yang terbiasa menjalankan shalat...majlis-majlis yang mereka selenggarakan adalah majlis dzikir dan penuh rahmat. Mereka adalah kaum yang tidak mungkin menyengsarakan teman-teman sepergaulannya.

Jadi kelompok mana yang Anda pilih? Jalan mana yang akan Anda tempuh?

Fikiran macam apa yang akan membuat Anda memilih kehancuran dan mengabaikan keselamatan sehingga kehancuran Anda adalah ulah dari perencanaan Anda sendiri.


WILS LOVER 20072011- 11.24 WIB


NASIHAT 38

Jagalah Shalat Karena di Dalamnya Banyak Menyimpan Manfaat Medis


Sesungguhnya wudhu itu bisa membuat tubuh menjadi lebih segar dan bisa membuat urat-urat syaraf menjadi lebih tenang. Gerakan-gerakan shalat juga bisa membantu kelancaran pencernaan makanan, melancarkan sistem peredaran darah, membuat tubuh menjadi lebih rileks, serta menguatkan seluruh anggota tubuh. Selain itu, berjalan menuju masjid merupakan salah satu bentuk olahraga fisik yang manfaatnya akan dirasakan oleh seluruh tubuh. Adapun ketenangan jiwa yang dirasakan karena menjalankan shalat, juga sangat berpengaruh bagi kesehatan oarng yang shalat secara umum.

Dalam majalah al-Muslimun pernah disebutkan bahwa penelitian ilmu teknologi modern telah menemukan bahwa gas ozon yang mengandung begitu banyak oksigen, mengalami puncak peredarannya pada waktu shalat subuh. Dan, ini tentunya sangat berpengaruh bagi kesehatan.

Diantara manfaat shalat dari sisi medis adalah sebagai berikut:

* Shalat merupakan program gerak yang dinamis, berkesinambungan dan telah ditentukan waktunya.
* Program ini tidak akan pernah berhenti --bagaimanapun kondisi yang ada-- mulai dari usia tujuh hingga meninggal dunia.
* Shalat merupakan gerakan yang dilakukan oleh seluruh anggota tubuh dan otot.
*Gerakan-gerakan tersebut dilakukan pada kondisi psikologi dan jiwa yang membuat seseorang bisa mengambil manfaat darinya secara maksimal.
*Waktu-waktu shalat telah ditentukan Dzat Yang Mahatahu. hal itu membuat waktu tersebut lebih optimal untuk melaksanakannya, melaksanakan munajat ruhiyah, dan melakukan gerakan tubuh. Tidak seorangpun mampu mengetahui secara keseluruhan manfaat kesehatan yang dihasilkan oleh ritual tersebut.
*Sesungguhnya berdiri untuk mengerjakan shalat dan gerakan-gerakan shalat yang lain bisa mencegah cacatnya tulang belakang.
*Gerakan kedua tangan dalam takbir mencakup persendian bahu, siku, pergelangan tangan dan persendian jari. Gerakan tersebut sangat membantu untuk melenturkan sendi-sendi tersebut.
* Ruku' menggerakkan persendian pangkal paha, lutut, bahu, pergelangan tangan dan jari-jari. Perlu dicatat bahwa dalam gerakan ruku' ini persendian lutut menjadi tempat tumpuan hingga titik terendah; hal yang tidak pernah terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu persendian lutut akan mengalami proses pelenturan hingga 5 derajat dan otot-otot punggung dalam gerakan menarik.

Adapun  anggota tubuh bagian dalam, seperti: paru-paru, jantung, rongga badan, lambung, usus, hati, limpa dan ginjal pada saat seseorang sedang ruku' maka posisinya akan berbeda dengan posisi saat ia sedang berdiri. Yang mana, hal itu secara tidak langsung merupakan proses pemijatan terhadap anggota tubuh bagian dalam tersebut. Begitu juga dengan sistem peredaran dan pencernaan yang ada dalam tubuh.

Dalam sujud, proses pemijatan terhadap anggota tubuh bagian dalam tersebut masih berlangsung, meskipun dengan cara yang berbeda denagn proses pemijitan yang berlangsung saat seseorang sedang ruku'.

Sementara itu, dalam keadaan duduk proses pelenturan akan berlangsung secara maksimal, sementara tulang punggung dalam posisi tegak, dan persendian paha mengalami pelenturan hingga 90 derajat.


WILS LOVER 20072011- 09.50 WIB
NASIHAT 40

Jika Anda Mengetahui Bahwa Dia Adalah Dzat Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, Ingatlah Bahwa Dia Adalah Dzat Yang Adzab-Nya Sangat Pedih 


Orang yang tidak pernah mengerjakan shalat barangkali saja merasa yakin bahwa ia akan selamat dari siksaan Allah karena Dia adalah Dzat yang Maha Pengampun lagi Maha Pengasih. Dia lupa --atau barangkali pura-pura lupa-- bahwa selain Maha Pengampun dan Maha pengasih, Dia juga Dzat yang adzab-Nya sangat pedih. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

"Sesungguhnya Tuhan kamu benar-benar mempunyai ampunan dan hukuman yang pedih." [QS. Fushshilat: 43]

Juga ada sebuah syair yang berbunyi,

Benar jika Anda mengatakan bahwa Tuhan akan mengampuni dosa hamba-Nya
Tapi ada yang musti Anda ingat untuk selamanya
Bahwa Dia hanya akan mengampuni atas kehendak-Nya^
Karena...
Selain Dzat yang akan mengampuni hamba-hamba-Nya
Dia juga Dzat yang memberikan rezeki kepada mereka
Jadi mengapa Anda tidak mempercayai kedua-duanya?
Anda hanya ingin mendapatkan seluruh dunia
Tetapi Anda selalu mengabaikan tugas yang diberikan-Nya
Jika Anda selalu ingin mendapatkan ampunan tanpa bertaubat kepada-Nya
Mengapa Anda tidak pernah mengharapkan harta tanpa adanya usaha?
Padahal rezeki tersebut sudah pasti akan dibagikan kepada seluruh hamba
Sementara Dia tidak pernah menjanjikan surga untuk seluruh umat manusia


^ Maksudnya adalah, jika Dia menghendaki maka Dia akan mengampuninya, tetapi jika tidak menghendaki maka Dia tidak akan mengampuninya. Hal itu sesuai dengan firman-Nya, "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya." [QS. al-Nisaa: 48] 



WILS LOVER 20072011- 11.45 WIB


NASIHAT 40

Jika Anda Mengetahui Bahwa Dia Adalah Dzat Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, Ingatlah Bahwa Dia Adalah Dzat Yang Adzab-Nya Sangat Pedih 


Orang yang tidak pernah mengerjakan shalat barangkali saja merasa yakin bahwa ia akan selamat dari siksaan Allah karena Dia adalah Dzat yang Maha Pengampun lagi Maha Pengasih. Dia lupa --atau barangkali pura-pura lupa-- bahwa selain Maha Pengampun dan Maha pengasih, Dia juga Dzat yang adzab-Nya sangat pedih. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

"Sesungguhnya Tuhan kamu benar-benar mempunyai ampunan dan hukuman yang pedih." [QS. Fushshilat: 43]

Juga ada sebuah syair yang berbunyi,

Benar jika Anda mengatakan bahwa Tuhan akan mengampuni dosa hamba-Nya
Tapi ada yang musti Anda ingat untuk selamanya
Bahwa Dia hanya akan mengampuni atas kehendak-Nya^
Karena...
Selain Dzat yang akan mengampuni hamba-hamba-Nya
Dia juga Dzat yang memberikan rezeki kepada mereka
Jadi mengapa Anda tidak mempercayai kedua-duanya?
Anda hanya ingin mendapatkan seluruh dunia
Tetapi Anda selalu mengabaikan tugas yang diberikan-Nya
Jika Anda selalu ingin mendapatkan ampunan tanpa bertaubat kepada-Nya
Mengapa Anda tidak pernah mengharapkan harta tanpa adanya usaha?
Padahal rezeki tersebut sudah pasti akan dibagikan kepada seluruh hamba
Sementara Dia tidak pernah menjanjikan surga untuk seluruh umat manusia


^ Maksudnya adalah, jika Dia menghendaki maka Dia akan mengampuninya, tetapi jika tidak menghendaki maka Dia tidak akan mengampuninya. Hal itu sesuai dengan firman-Nya, "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya." [QS. al-Nisaa: 48] 



WILS LOVER 20072011- 11.45 WIB


NASIHAT 40

Jika Anda Mengetahui Bahwa Dia Adalah Dzat Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, Ingatlah Bahwa Dia Adalah Dzat Yang Adzab-Nya Sangat Pedih 


Orang yang tidak pernah mengerjakan shalat barangkali saja merasa yakin bahwa ia akan selamat dari siksaan Allah karena Dia adalah Dzat yang Maha Pengampun lagi Maha Pengasih. Dia lupa --atau barangkali pura-pura lupa-- bahwa selain Maha Pengampun dan Maha pengasih, Dia juga Dzat yang adzab-Nya sangat pedih. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

"Sesungguhnya Tuhan kamu benar-benar mempunyai ampunan dan hukuman yang pedih." [QS. Fushshilat: 43]

Juga ada sebuah syair yang berbunyi,

Benar jika Anda mengatakan bahwa Tuhan akan mengampuni dosa hamba-Nya
Tapi ada yang musti Anda ingat untuk selamanya
Bahwa Dia hanya akan mengampuni atas kehendak-Nya^
Karena...
Selain Dzat yang akan mengampuni hamba-hamba-Nya
Dia juga Dzat yang memberikan rezeki kepada mereka
Jadi mengapa Anda tidak mempercayai kedua-duanya?
Anda hanya ingin mendapatkan seluruh dunia
Tetapi Anda selalu mengabaikan tugas yang diberikan-Nya
Jika Anda selalu ingin mendapatkan ampunan tanpa bertaubat kepada-Nya
Mengapa Anda tidak pernah mengharapkan harta tanpa adanya usaha?
Padahal rezeki tersebut sudah pasti akan dibagikan kepada seluruh hamba
Sementara Dia tidak pernah menjanjikan surga untuk seluruh umat manusia


^ Maksudnya adalah, jika Dia menghendaki maka Dia akan mengampuninya, tetapi jika tidak menghendaki maka Dia tidak akan mengampuninya. Hal itu sesuai dengan firman-Nya, "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya." [QS. al-Nisaa: 48] 



WILS LOVER 20072011- 11.45 WIB


NASIHAT 37

Shalat Adalah Sebaik-baik Bekal


Setiap insan pasti tahu dengan pasti bahwa dia bakal meninggalkan dunia ini. Dan, setiap orang yang mengadakan perjalanan pasti membutuhkan bekal. Sementara perjalanan yang satu ini adalah perjalanan yang sangat panjang dan tidak akan kembali lagi. Barangsiapa yang dalam perjalanan tersebut tidak memiliki bekal, maka ia berarti telah menderita kerugian yang tak akan tergantikan dan tidak akan ada bandingnya. Bagaimana seseorang selalu lalai, sementara usianya berlalu bagaikan awan yang berarak di angkasa?

Tiba-tiba saja ia dipanggil untuk memenuhi janji yang tidak dapat ditunda-tunda (kematian). Maka ia pun kemudian mencari bekal. Hanya saja, yang didapatkannya hanyalah tanah, sementara ia tidak mendapatkan orang yang bisa menyelamatkannya atau menolongnya,

"Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku." [QS. Ibrahiim: 22]

Tidak ada tempat berlindung dari siksaan Allah kecuali Allah sendiri. Allah juga tidak pernah menyesatkan kita. Sebaliknya, Dia telah memperingatkan kita --jika kita durhaka-- dan memberikan kabar gembira --jika kita mau taat kepada-Nya--. Dalam hal ini Allah telah berfirman,

"Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal." [QS. al-Baqarah 197]

Orang yang berbekal adalah mereka yang tidak pernah lalai, tidak pernah tergiur dengan kemegahan dunia, dan tidak pernah terlena dengan harta yang mereka miliki. Mereka tahu apa yang akan terjadi setelah ia meninggal dunia. Maka ia kemudian memperbanyak bekal dan mempersiapkannya dengan sebaik-baiknya. mereka taat kepada Allah dan takut dengan murka-Nya, yang tentunya akan diikuti dengan adzab-Nya.

Jika Anda adalah orang yang berbekal, maka ikutilah jejak dan langkah mereka agar Allah memasukkan Anda ke dalam kelompok orang-orang yang saleh. Jika tidak, maka tidak akan ada manfaatnya banyaknya perdebatan atau pun tinggingya harapan, karena semua itu hanya akan membuat Anda terjebak dalam kebiasaan menunda-nunda pekerjaan. Oleh karena itu, bergegaslah untuk meraih ciri-ciri orang-orang yang bertakwa, sifat-sifat orang yang beruntung, tangga orang-orang yang meniti jalan kebenaran, dan cahaya yang menyinari orang-orang yang terdahulu maupun sekarang.

Bergegaslah untuk menuju ke tempat shalat Anda, kemudian dirikanlah shalat, karena ia adalah sebaik-baik bekal. Ia adalah tiang agama. Hanya orang yang mau mengerjakan shalat yang akan memiliki bekal dalam perjalanannya.

Anda telah mengetahui bahwa dunia dan akhirat berada dalam kekuasaan Allah. Dia telah memberikan dunia ini kepada semua orang, baik yang taat maupun yang jahat. akan tetapi, Dia hanya akan memberikan akhirat kepada mereka yang bertakwa, yang saleh, yang taat, dan mau memenuhi panggilan Allah,

"Hai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu," [QS. al-Baqarah: 153]

Maka mereka kemudian bersimpuh dihadapan-Nya dan berdoa kepada-Nya sehingga Ia pun memberikan lebih banyak dari apa yang mereka minta,

"Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya." [QS. Yunus: 26]

dan menyelamatkan mereka dari siksa yang amat pedih.

Adapun orang yang sombong kepada Allah; dia mendengar panggilan-Nya tetapi malah berpaling dari-Nya dan tidak menghadap kepada-Nya dengan khusyu', padahal ia selalu mengahdap orang-orang yang berduit atau berpangkat dengan sangat tunduk dan patuh, demi wanita atau harta benda yang dikatakan Allah bahwa, "Kesenangan dunia ini hanya sebentar," sementara dia tahu bahwa segala sesuatu itu berada dalam kekuasaan Allah...

Maka saya hendak mengatakan bahwa orang-orang seperti itu akan meninggal dunia dalam keadaan tidak memiliki bekal dan kehormatan. Karena dia tidak mau bersimpuh di hadapan Allah, berdoa kepada-Nya, dan meminta semua yang ia inginkan sehingga ia bisa mendapatkan bekal ataupun keselamatan.

Orang yang terbiasa mengerjakan shalat bekalnya akan bertambah setiap kali ia mengerjakan shalat; karena ia melaksanakan kewajiban karena mengharap tambahan rahmat Allah dengan melaksanakan perkara-perkara sunnah. Waktu yang ia gunakan untuk menunggu datangnya waktu shalat dihitung dengan pahala, semua perbuatan dosa yang pernah ia lakukan dihapus oleh Allah setiap kali ia pergi dan pulang dari menjalankan shalat.

Sekarang simaklah bait-bait syair berikut ini,

Persiapkanlah bekal mumpung engkau masih hidup di dunia
Karena ketika gelap malam telah menyelimuti dunia
Engkau tidak akan tahu apakah esok pagi kau masih bernyawa 
Betapa banyak orang yang sehat malam harinya
Tetapi keesokan harinya ia telah meninggal dunia
Kain kafan telah disiapkan tapi ia tidak menyadarinya
Engkau akan menyesal jika sampai pergi tanpa bekal apa-apa
Engakau akan menderita karena telah dipanggil oleh-Nya
Apakah engakau akan bersama orang-orang yang berbekal
Sementara engkau tidak membawa apa-apa?


WILS LOVER 19072011- 17.31 WIB




NASIHAT 36

Dirikanlah Shalat Demi Anak-anak Anda


Sesungguhnya orang yang meninggalkan shalat akan berada dalam posisi yang serba salah di depan anak-anaknya. Hal itu bisa terjadi karena dia seharusnya memberikan nasihat kepada mereka dan mengarahkan mereka pada kebaikan. Lalu, apa yang akan mereka katakan tentang shalat jika ia sendiri tidak mengerjakan shalat?

Pada suatu saat nanti dia pasti akan mendapatkan pertanyaan dari anak-anaknya yang bisa membuatnya merasa tersinggung.

Pada suatu hari ketika seorang ayah meminta kepada anaknya yang masih kecil agar ia mau mengerjakan shalat. Maka sang anak kemudian bertanya kepada sang ayah, "Apakah engkau mengerjakan shalat pada saat engkau masih kecil, ayah?" Padahal, ayah tersebut pada masa kecilnya tidak pernah mengerjakan shalat. Lalu, apa yang musti ia katakan pada anaknya? Jika ia mengatakan dengan sejujurnya, maka sang anak akan balik berkata kepadanya, "Biarkan aku melakukakn seperti apa yang engkau lakukan." Dan jika ia berbohong, maka ia berarti manambahkan dosa baru dalam daftar hitam yang dimilikinya.

Semua orang yang berakal hendaknya memikirkan kondisi yang akan menimpanya dan apa yang akan terjadi pada dirinya dikemudian hari di dunia ini. Adapun untuk urusan akhirat, ia hendaknya lebih bijaksana lagi.

Seorang ayah hendaknya selalu mengerjakan shalat dan memerintahkan seluruh keluarganya agar mau mengikuti tindakannya. Allah Subhanahu wa Ta'ala telah berfirman,

"Dan perintahkanlah keluargamu untuk mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya." [QS. Thaahaa: 132]


WILS LOVER 19072011- 14.27 WIB