Selasa, 19 Juli 2011

NASIHAT 37

Shalat Adalah Sebaik-baik Bekal


Setiap insan pasti tahu dengan pasti bahwa dia bakal meninggalkan dunia ini. Dan, setiap orang yang mengadakan perjalanan pasti membutuhkan bekal. Sementara perjalanan yang satu ini adalah perjalanan yang sangat panjang dan tidak akan kembali lagi. Barangsiapa yang dalam perjalanan tersebut tidak memiliki bekal, maka ia berarti telah menderita kerugian yang tak akan tergantikan dan tidak akan ada bandingnya. Bagaimana seseorang selalu lalai, sementara usianya berlalu bagaikan awan yang berarak di angkasa?

Tiba-tiba saja ia dipanggil untuk memenuhi janji yang tidak dapat ditunda-tunda (kematian). Maka ia pun kemudian mencari bekal. Hanya saja, yang didapatkannya hanyalah tanah, sementara ia tidak mendapatkan orang yang bisa menyelamatkannya atau menolongnya,

"Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku." [QS. Ibrahiim: 22]

Tidak ada tempat berlindung dari siksaan Allah kecuali Allah sendiri. Allah juga tidak pernah menyesatkan kita. Sebaliknya, Dia telah memperingatkan kita --jika kita durhaka-- dan memberikan kabar gembira --jika kita mau taat kepada-Nya--. Dalam hal ini Allah telah berfirman,

"Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal." [QS. al-Baqarah 197]

Orang yang berbekal adalah mereka yang tidak pernah lalai, tidak pernah tergiur dengan kemegahan dunia, dan tidak pernah terlena dengan harta yang mereka miliki. Mereka tahu apa yang akan terjadi setelah ia meninggal dunia. Maka ia kemudian memperbanyak bekal dan mempersiapkannya dengan sebaik-baiknya. mereka taat kepada Allah dan takut dengan murka-Nya, yang tentunya akan diikuti dengan adzab-Nya.

Jika Anda adalah orang yang berbekal, maka ikutilah jejak dan langkah mereka agar Allah memasukkan Anda ke dalam kelompok orang-orang yang saleh. Jika tidak, maka tidak akan ada manfaatnya banyaknya perdebatan atau pun tinggingya harapan, karena semua itu hanya akan membuat Anda terjebak dalam kebiasaan menunda-nunda pekerjaan. Oleh karena itu, bergegaslah untuk meraih ciri-ciri orang-orang yang bertakwa, sifat-sifat orang yang beruntung, tangga orang-orang yang meniti jalan kebenaran, dan cahaya yang menyinari orang-orang yang terdahulu maupun sekarang.

Bergegaslah untuk menuju ke tempat shalat Anda, kemudian dirikanlah shalat, karena ia adalah sebaik-baik bekal. Ia adalah tiang agama. Hanya orang yang mau mengerjakan shalat yang akan memiliki bekal dalam perjalanannya.

Anda telah mengetahui bahwa dunia dan akhirat berada dalam kekuasaan Allah. Dia telah memberikan dunia ini kepada semua orang, baik yang taat maupun yang jahat. akan tetapi, Dia hanya akan memberikan akhirat kepada mereka yang bertakwa, yang saleh, yang taat, dan mau memenuhi panggilan Allah,

"Hai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu," [QS. al-Baqarah: 153]

Maka mereka kemudian bersimpuh dihadapan-Nya dan berdoa kepada-Nya sehingga Ia pun memberikan lebih banyak dari apa yang mereka minta,

"Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya." [QS. Yunus: 26]

dan menyelamatkan mereka dari siksa yang amat pedih.

Adapun orang yang sombong kepada Allah; dia mendengar panggilan-Nya tetapi malah berpaling dari-Nya dan tidak menghadap kepada-Nya dengan khusyu', padahal ia selalu mengahdap orang-orang yang berduit atau berpangkat dengan sangat tunduk dan patuh, demi wanita atau harta benda yang dikatakan Allah bahwa, "Kesenangan dunia ini hanya sebentar," sementara dia tahu bahwa segala sesuatu itu berada dalam kekuasaan Allah...

Maka saya hendak mengatakan bahwa orang-orang seperti itu akan meninggal dunia dalam keadaan tidak memiliki bekal dan kehormatan. Karena dia tidak mau bersimpuh di hadapan Allah, berdoa kepada-Nya, dan meminta semua yang ia inginkan sehingga ia bisa mendapatkan bekal ataupun keselamatan.

Orang yang terbiasa mengerjakan shalat bekalnya akan bertambah setiap kali ia mengerjakan shalat; karena ia melaksanakan kewajiban karena mengharap tambahan rahmat Allah dengan melaksanakan perkara-perkara sunnah. Waktu yang ia gunakan untuk menunggu datangnya waktu shalat dihitung dengan pahala, semua perbuatan dosa yang pernah ia lakukan dihapus oleh Allah setiap kali ia pergi dan pulang dari menjalankan shalat.

Sekarang simaklah bait-bait syair berikut ini,

Persiapkanlah bekal mumpung engkau masih hidup di dunia
Karena ketika gelap malam telah menyelimuti dunia
Engkau tidak akan tahu apakah esok pagi kau masih bernyawa 
Betapa banyak orang yang sehat malam harinya
Tetapi keesokan harinya ia telah meninggal dunia
Kain kafan telah disiapkan tapi ia tidak menyadarinya
Engkau akan menyesal jika sampai pergi tanpa bekal apa-apa
Engakau akan menderita karena telah dipanggil oleh-Nya
Apakah engakau akan bersama orang-orang yang berbekal
Sementara engkau tidak membawa apa-apa?


WILS LOVER 19072011- 17.31 WIB




Tidak ada komentar:

Posting Komentar