Selasa, 19 Juli 2011

NASIHAT 39

Jagalah Shalat Karena di Dalamnya Banyak Menyimpan Manfaat Sosial


Alangkah indahnya jika seluruh anggota keluarga bisa berkumpul untuk mengerjakan shalat berjamaah dan kepala keluarga yang menjadi imamnya. Sungguh keluarga yang demikian adalah keluarga yang bahagia dan mendapat berkah. Selain itu, orang yang terbiasa mengerjakan shalat juga akan sering pergi ke masjid dan berkenalan dengan saudara-saudaranya yang juga mengerjakan shalat di masjid. Perkenalan tersebut akan terus di pupuk dengan perasaan cinta sehingga persahabatan yang terjalin menjadi semakin kuat. Ini juga sungguh merupakan salah satu bentuk interaksi sosial yang diberkahi Allah dan membuahkan hasil yang mengagumkan.

Secara fitrah, manusia akan senantiasa membutuhkan yang namanya sahabat atau teman. Dan, teman yang terbaik adalah di masjid. Karena persahabatan yang terjalin diantara penghuni masjid adalah persahabatan yang didasari keikhlasan karena Allah dan tanpa motivasi duniawi. Ia akan senantiasa memberikan nasihat; memerintahkan kepada kebaikan dan mencegah perkara mungkar. Selain itu, para penghuni masjid juga akan senantiasa saling tolong menolong dalam hal kebaikan, sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah dalam sebuah firman-Nya,

"Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan janganlah tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran." [QS. al-Maidah: 2]

Adapun orang yang tidak pernah mengerjakan shalat dan selalu jauh dari masjid, maka teman-teman jahatnya akan mengelilinginya dan memerintahkan untuk mendurhakai Allah. Mereka menjadi semangat untuk melakukan hal itu karena mereka tahu bahwa dengan meninggalkan kewajiban shalat, ia berarti telah siap untuk mendurhakai Allah dan siap melakukan dosa besar. Selain itu, dengan meninggalkan shalat tersebut, ia berarti tidak merasa terbebani atau tidak peduli lagi sejauh mana kejahatan yang telah dilakukannya serta sejauh mana ia telah menjauhi Allah. Dengan tindakannya tersebut ia berarti sudah tidak peduli lagi bahwa ia sebenarnya telah memancing kemarahan Allah dan berhak mendapatkan siksa-Nya. jika hidupnya dihiasi lagi dengan lagi dengan maksiat-maksiat yang lain, seperti: minum arak, berzina, atau memakan harta orang lain dengan sewenang-wenang, tergelincir ke dalamnya dan sulit baginya untuk melawan keinginan tersebut. Tidak diragukan lagi bahwa ia akan menyukai apa yang disukai teman-teman sepergaulannya dan melakukan apa yang mereka lakukan.

Dengan menjauhi masjid seseorang berarti telah mendekat kepada teman-teman jahatnya dan mendekati lingkungan mereka yang sangat kondusif untuk melakukan maksiat tanpa ada orang yang akan menghalang-halanginya. Orang yang sering bergaul dengan suatu kaum adalah bagian dari mereka. Oleh karena itu, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah bersabda,

"Setiap orang pasti akan mengikuti agama sahabatnya. Oleh karena itu, kalian hendaknya pandai-pandai dalam memilih sahabat." 

Allah Subhanahu wa Ta'ala juga telah berfirman,

"Dan apabila kamu melihat orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika setan menjadikan kamu lupa (maka larangan ini), janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zalim itu sesudah teringat (akan larangan itu)." [QS. al-An'aam: 68]

Adapun kaum mukminin yang terbiasa menjalankan shalat...majlis-majlis yang mereka selenggarakan adalah majlis dzikir dan penuh rahmat. Mereka adalah kaum yang tidak mungkin menyengsarakan teman-teman sepergaulannya.

Jadi kelompok mana yang Anda pilih? Jalan mana yang akan Anda tempuh?

Fikiran macam apa yang akan membuat Anda memilih kehancuran dan mengabaikan keselamatan sehingga kehancuran Anda adalah ulah dari perencanaan Anda sendiri.


WILS LOVER 20072011- 11.24 WIB


Tidak ada komentar:

Posting Komentar