Kamis, 21 Juli 2011

Pendahuluan


Bismillahirrahmaanirrahiim
Sesungguhnya segala puji hanyalah milik Allah, kami memuji, meminta pertolongan, dan memohon ampunan kepada-Nya. Kami berlindung kepada Allah dari kejelekan diri dan keburukan amal-amal kami. Barangsiapa diberi hidayah oleh Allah Ta'ala, maka tidak ada yang dapat menyesatkan nya, dan barang siapa disesatkan oleh-Nya, niscaya tidak ada yang mampu memberinya petunjuk.

Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah, tidak ada sekutu baginya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Semoga (Allah) mencurahkan shalawat atasnya, seluruh keluarganya, para sahabat, dan seluruh pengikutnya yang istiqamah hingga akhir zaman. Amma ba'du.

Sesungguhnya mayoritas kaum muslimin sekarang mulai meremehkan shalat. Bahkan sebagian dari mereka berani meninggalkannya secara sengaja. Melihat hal ini, terutama karena persoalan ini adalah perkara besar yang menjadi ujian bagi manusia sekarang, dan telah menjadi perselisihan para ulama dan pemimpin umat baik dahulu maupun sekarang.

Maka saya (penulis: pent) terpanggil untuk menulis sedikit dari apa yang saya ketahui (tentang masalah ini). Secara umum tulisan ini lalu saya ringkas menjadi dua bagian.

Bagian pertama: Hukum orang meninggalkan shalat
Bagian kedua: Dampak kemurtadan akibat meninggalkan shalat

Dan kami berdoa kepada Allah semoga kita semua selalu mendapatkan hidayah dalam menapaki sebuah kebenaran hakiki.


WILS LOVER 21072011- 14.38 WIB


BONUS






Hukum
Meninggalkan
Shalat







Syeikh Muhammad Shalih al-Utsaimin

Penerjemah: 
Masykur Abu Jaulah

Rabu, 20 Juli 2011

Apakah Anda Tidak Mendambakan Syafaat Dari Rasulullah?


Siapakah orangnya yang tidak membutuhkan syafaat dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pada hari yang sangat berbahaya, yaitu hari kiamat kelak?

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah bersabda,

"Barangsiapa yang ketika mendengar suara adzan mengucapkan,"Ya Allah, Tuhan dari panggilan yang sangat sempurna dan shalat yang dikerjakan ini. Tuhan yang telah mengutus Nabi Muhammad sebagai perantara dan keutamaan, kemudian memberikan posisi yang begitu mulia, sebagaimana yang telah Engkau janjikan," maka  ia akan mendapatka syafaatku pada hari kiamat."

Jika memang demikian, mengapa Anda menjauhkan diri Anda dari semua itu dengan meninggalkan shalat? Ataukah Anda akan protes dan mengatakan, "Aku akan mengucapkannya, tetapi aku tidak akan mengerjakan shalat." Jika Anda benar-benar melakukan hal itu, maka yang Anda lakukan tidak akan diterima. Bagaimana Anda berhak mendapatkan apa yang didapatkan oleh orang-orang yang mengerjakan shalat, sementara Anda mendengar panggilan-Nya, teteapi Anda tidak memenuhinya atau melaksanakannya.

Sesungguhnya, kalimat tersebut adalah kalimat yang seharusnya diucapkan di dalam hati terlebih dahulu sebelum diucapkan di bibir. Adapun orang-orang yang hanya mengucapkan kalimat tersebut di bibir saja, maka hal itu tidak akan berarti apa-apa.


WILS LOVER 21072011- 13.48 WIB


NASIHAT 50

Apakah Anda Ingin Dikuasai Setan?


Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah bersabda,

"Sebuah desa atau pedalaman yang tidak pernah digunakan untuk mengerjakan shalat selama tiga hari berturut-turut maka penduduk desa tersebut akan dikuasai oleh setan. Hendaknya kalian selalu mengerjakan shalat dengan berjamaah. Sesungguhnya serigala hanya memangsa kambing yang terpisah dari kelompoknya." [ HR. Abu Dawud dengan sanad hasan]

Sesungguhnya setan akan senantiasa mengincar kekurangan yang ada pada diri kita. Begitu mendapatkan kekurangan pada agama seorang atau kelemahan dalam ibadahnya, maka ia akan memanfaatkan hal itu, akan menguasainya, dan memerintahkan melakukan hal-hal yang bisa membinasakannya. orang yang terbiasa meninggalkan shalat bisa saja mentaati setan untuk melakukan hal-hal yang sangat berbahaya. Jika ia tidak segera kembali kepada kebenaran dengan cara meninggalkan setan dan bersujud kepada Tuhan maka ia akan terbiasa dengan maksiat dan setan akan menggiringnya ke neraka Sa'ir. Itulah yang disebutkan oleh Iblis dengan terus terang, sebagaimana dikisahkan dalam al-Qur'an yang tidak pernah mengandung kesalahan. Allah Subhanahu wa Ta'ala telah berfirman,

"Dan (ingatlah) tatkala Kami berfirman kepada malaikat, "Sujudlah kamu semua kepada Adam," lalu mereka semua bersujud kecuali iblis. Dia berkata, "Apakah aku akan bersujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah?" Dia (iblis) berkata, "Terangkanlah kepadaku, inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebahagian kecil." Tuhan berfirman, "Pergilah, barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, maka sesungguhnya neraka Jahanam adalah balasanmu semua, sebagai suatu pembalasan yang cukup. Dan hasutlah siapa yang kamu sanggupi diantara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan kepada mereka melainkan tipuan belaka." [QS. al-Israa': 61-64]

Dan, pada hari kiamat kelak setan akan cuci tangan dari orang-orang yang telah ia sesatkan. Dalam hal ini Allah Subhanahu wa Ta'ala telah berfirman,

"Dan berkatalah setan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan, "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku merayu kamu lalu kamu mematuhi seruanku. Oleh karena itu, janganlah kamu mencerca aku, akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamu pun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu." Sesungguhnya orang-orang dzalim itu mendapat siksaan yang pedih." [QS. Ibrahim: 22]


WILS LOVER 21072011- 13.28 WIB



NASIHAT 49

Jauhilah Sifat-sifat Orang Munafik


Allah Subhanahu wa Ta'ala menyebut orang-orang munafik dalam firman-Nya,

"..dan mereka tidak mengerjakan shalat, melainkan dengan malas." [QS. at-Taubah: 54]

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam juga pernah bersabda,

"Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang munafik selain shalat subuh dan shalat isya'. Seandainya saja mereka mengetahui keutamaan yang ada dalam dua shalat tersebut niscaya mereka aka mengerjakannya walau sambil merangkak." [HR. Bukhari, Ahmad dan al-Darimi]

Dari firman Allah Subhanahu wa Ta'ala dan sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam di atas kita dapat mengetahui bahwa orang-orang munafik bisa saja mengerjakan sebagian shalat, tetapi denagn bermalas-malasan, dengan perasaan berat, meninggalkan sebagian besar shalat wajib, atau tidak mau mengerjakan shalat secara berjamaah. Itulah keadaan orang-orang munafik. Lalu, bagaimana halnya dengan orang yang meninggalkan shalat? Dengan apa mereka musti dijuluki?


WILS LOVER 21072011- 11.53 WIB


NASIHAT 48

Dua Rakaat di Dunia


Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam telah bersabda,

"Dua rakaat sebelum shalat subuh masih lebih baik jika dibandingkan dengan dunia dan segala sesuatu yang ada di dalamnya." [HR. Muslim]

Yang dimaksud hadits tersebut adalah shalat sunnah dua rakaat yang dikerjakan sebelum mengerjakan shalat subuh. Jika shalat sunnah saja keutamaannya sedemikian besarnya, lalu bagaimana dengan shalat fardhu. Lalu, bagaimana dengan lima shalat fardhu?

Sesungguhnya orang yang tidak pernah mengerjakan shalat telah kehilangan banyak hal.


WILS LOVER 21072011- 11.37 WIB


NASIHAT 40

Jika Anda Mengetahui Bahwa Dia Adalah Dzat Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, Ingatlah Bahwa Dia Adalah Dzat Yang Adzab-Nya Sangat Pedih 


Orang yang tidak pernah mengerjakan shalat barangkali saja merasa yakin bahwa ia akan selamat dari siksaan Allah karena Dia adalah Dzat yang Maha Pengampun lagi Maha Pengasih. Dia lupa --atau barangkali pura-pura lupa-- bahwa selain Maha Pengampun dan Maha pengasih, Dia juga Dzat yang adzab-Nya sangat pedih. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

"Sesungguhnya Tuhan kamu benar-benar mempunyai ampunan dan hukuman yang pedih." [QS. Fushshilat: 43]

Juga ada sebuah syair yang berbunyi,

Benar jika Anda mengatakan bahwa Tuhan akan mengampuni dosa hamba-Nya
Tapi ada yang musti Anda ingat untuk selamanya
Bahwa Dia hanya akan mengampuni atas kehendak-Nya^
Karena...
Selain Dzat yang akan mengampuni hamba-hamba-Nya
Dia juga Dzat yang memberikan rezeki kepada mereka
Jadi mengapa Anda tidak mempercayai kedua-duanya?
Anda hanya ingin mendapatkan seluruh dunia
Tetapi Anda selalu mengabaikan tugas yang diberikan-Nya
Jika Anda selalu ingin mendapatkan ampunan tanpa bertaubat kepada-Nya
Mengapa Anda tidak pernah mengharapkan harta tanpa adanya usaha?
Padahal rezeki tersebut sudah pasti akan dibagikan kepada seluruh hamba
Sementara Dia tidak pernah menjanjikan surga untuk seluruh umat manusia


^ Maksudnya adalah, jika Dia menghendaki maka Dia akan mengampuninya, tetapi jika tidak menghendaki maka Dia tidak akan mengampuninya. Hal itu sesuai dengan firman-Nya, "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya." [QS. al-Nisaa: 48] 



WILS LOVER 20072011- 11.45 WIB